Berita Seputar Indonesia – Jessica Iskandar Kenang Kasih Sayang Mendiang Ayah
Jessica Iskandar baru-baru ini mengenang sosok ayah tercintanya, Hardi Iskandar, yang baru saja berpulang. Dalam wawancara yang mengharukan. Jessica mengungkapkan betapa besar kasih sayang yang di berikan oleh mendiang ayahnya sepanjang hidupnya.
Kasih Sayang Tak Terkira
Bagi Jessica, Hardi Iskandar bukan hanya seorang ayah. Tetapi juga seorang sosok yang selalu memberikan dukungan dan kasih tanpa syarat. Sejak kecil hingga dewasa, ia merasakan perhatian dan cinta dari sang ayah tanpa pernah mendapat hukuman atau kemarahan. “Aku merasa sangat spesial. Aku mungkin anak satu-satunya yang tidak pernah di marahi oleh seorang ayah. Mau melakukan kesalahan apapun, papa tetap menerima, merangkul, dan selalu mendukung aku,” ujar Jessica dengan mata berkaca-kaca.
Pelajaran tentang Kasih Sayang dan Kesabaran
Jessica menyebutkan bahwa ia belajar banyak tentang kasih sayang dan kesabaran dari Hardi Iskandar. Meskipun ada kalanya ia melakukan kesalahan atau tindakan yang memalukan. Sang ayah selalu bisa menerima dan mengingatkan dengan lembut. “Dari kecil, papa selalu sayang banget sama aku. Bahkan saat aku sudah besar, meskipun kadang bikin malu atau salah. Papa tetap menerima aku apa adanya,” ungkap Jessica dengan penuh rasa syukur.
Baca Juga : Dinar Candy Kirim Uang ke Fico Fachriza: Sindiran atau Bantuan Tulus?
Jessica Iskandar Kenang Kasih Sayang Mendiang Ayah
Perjuangan Berat Sang Ayah
Hardi Iskandar telah lama berjuang melawan berbagai penyakit kronis. Sejak usia 40 tahun, ia di diagnosis mengidap diabetes yang kemudian berkembang. Menjadi masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung, kolesterol tinggi, hipertensi, dan stroke. Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatan sang ayah semakin memburuk. Dengan penambahan gangguan ginjal, paru-paru, dan empedu.
“Sakitnya sudah banyak banget,” kata Jessica, mengenang bagaimana ayahnya terus berjuang meskipun kondisi fisiknya semakin melemah. Menurut Jessica, menjelang akhir hayatnya, sang ayah tidak lagi mampu berjalan tanpa bantuan. “Terakhir, papa sudah tidak bisa jalan. Kalau jalan harus di bopong, keadaannya sangat lemas,” ujar Jessica dengan suara serak.
Akhir Hidup yang Penuh Perjuangan
Pada saat-saat terakhir, Hardi Iskandar menjalani perawatan intensif yang sangat menguras fisik dan mental. Ia harus bergantung pada infus, dan bahkan di suapi untuk makan. “Saat terakhirnya, papa sudah tertidur dengan infus, sudah di suapi, dan tidak sadar dengan kondisinya. Keadaannya sudah sangat kasihan,” ungkap Jessica dengan hati yang berat. Meski begitu, ayahnya berusaha untuk bertahan dan menjalani pengobatan dengan penuh harapan.
Proses Kremasi dan Permintaan Terakhir
Pada hari Rabu, 1 Januari 2025, jenazah Hardy Iskandar di kremasi di Krematorium Sentosa, Jakarta Pusat. Sesuai dengan permintaan terakhir almarhum, abunya akan di larung ke laut sebagai penghormatan terakhir. Momen ini mengakhiri perjuangan panjang yang di jalani oleh seorang ayah yang penuh kasih sayang, dan meninggalkan kenangan mendalam bagi keluarga, khususnya Jessica Iskandar.
Kisah tentang Hardi Iskandar mengajarkan kita banyak hal tentang kasih sayang tanpa syarat. Kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup, dan arti sejati dari keluarga yang selalu menerima satu sama lain. Kepergian beliau meninggalkan kekosongan, namun kenangan indah tentang peranannya sebagai seorang ayah. Yang penuh cinta akan selalu hidup dalam hati Jessica dan keluarga.
Sumber : Liputan 6