
Berita Seputar Indonesia – Erika Carlina Bongkar Ancaman dari Ayah Bayinya
Artis dan model Erika Carlina akhirnya angkat bicara soal tekanan yang di alaminya selama kehamilan. Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Deddy Corbuzier yang tayang pada Jumat (18/7/2025). Erika mengungkap bahwa dirinya menjadi sasaran ancaman dari pria yang diduga sebagai ayah dari anak yang tengah di kandungnya.
Selama ini, Erika memilih diam demi menjaga karier dan kestabilan emosinya. Kondisi yang semakin memburuk membuatnya tak bisa tinggal diam. Salah satu pemicu keberaniannya untuk berbicara adalah adanya bukti ancaman dalam sebuah grup percakapan yang berisi sekitar 19 orang. Terdiri dari fans sang pria — yang memuat pesan-pesan intimidatif terhadap dirinya.
“Isinya semuanya ancaman,” ujar Erika dengan nada emosional. Ia menyebut ancaman tersebut datang bukan hanya dari sang pria, tetapi juga dari para pendukungnya. Bahkan, beberapa pesan di grup itu menyebut bahwa sang pria akan “menghancurkan karier” Erika dan menggiring opini publik soal status anak yang di kandungnya.
Baca Juga : Dinar Candy Di Jodohkan Bos Sayuran, Mahar Rp500 Juta Jadi Sorotan
Erika Carlina Bongkar Ancaman dari Ayah Bayinya
Padahal, Erika menegaskan dirinya tidak pernah menyenggol kehidupan pria tersebut. Ia berharap bisa menjaga jarak sepenuhnya dan fokus menjalani kehamilan. Namun justru, tekanan yang ia alami berujung pada masalah kesehatan — termasuk flek akibat stres berkepanjangan.
“Aku cuma enggak mau stres, karena udah berkali-kali flek terus,” tuturnya sambil menahan tangis. Erika juga merasa terpukul saat mengetahui sang pria berencana menggerakkan fans-nya untuk menyerangnya di hari persalinan.
Meski di hantui ancaman, Erika mantap menghadapi semua kemungkinan. Ia menyatakan siap menjalani tes DNA jika memang di minta. “Berani banget. Aku enggak takut,” tegasnya saat Deddy menanyakan soal kejelasan ayah biologis sang bayi.
Yang membuat hati Erika semakin perih, mayoritas anggota grup ancaman tersebut ternyata adalah perempuan. “Mental aku udah enggak kuat. Hidupku sendirian di Jakarta. Aku cuma mau lahiran dengan tenang, bersama anakku. Juga aku enggak butuh dia,” ucapnya sambil menangis.
Kisah ini membuka sisi kelam tekanan mental yang di alami banyak perempuan dalam situasi serupa. Sebuah pengingat bahwa perlindungan dan empati terhadap ibu hamil sangat penting, di tengah sorotan publik maupun konflik personal.
Sumber : Liputan6