Penangkapan Chandrika Chika pada 22 April 2024 atas dugaan penggunaan narkoba jenis ganja menjadi sorotan publik. Tak hanya karena statusnya sebagai figur publik, tetapi juga terkait modus baru yang digunakan, yaitu vape berisi cairan ganja. Mari kita bahas lebih dalam kasus ini beserta bahaya penggunaan narkoba.
Modus Baru Vape Ganja Cair
Menurut Wakasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Rezka Anugras, Chika bersama teman-temannya menggunakan vape yang telah diisi dengan cairan ganja secara bergantian. Ini menjadi modus baru yang perlu diwaspadai. Vape, yang umumnya dikenal sebagai rokok elektrik, biasanya diisi dengan cairan beraroma dan nikotin. Namun, dalam kasus ini, pelaku menyalahgunakannya dengan memasukkan cairan ganja.
Penggunaan vape sebagai alat konsumsi narkoba menjadi perhatian karena beberapa alasan. Pertama, vape memiliki bentuk yang familiar dan terkesan “aman” dibandingkan dengan cara penggunaan ganja tradisional seperti lintingan. Hal ini bisa membuat orang, terutama remaja, meremehkan bahayanya.
Kedua, aroma dan asap yang dihasilkan vape tidak sekuat ganja yang dihisap secara tradisional. Ini membuat penggunaannya lebih mudah disembunyikan di tempat umum.
Ketiga, banyak beredar anggapan keliru bahwa vape lebih aman dari pada rokok konvensional. Padahal, penggunaan vape tetap berisiko kecanduan dan gangguan kesehatan, terlebih jika cairan yang digunakan mengandung zat berbahaya seperti THC (Tetrahydrocannabinol) yang terdapat dalam ganja.
Bahaya Narkoba Ganja
Ganja adalah tanaman psikoaktif yang mengandung zat THC. THC mempengaruhi sistem saraf pusat, dan dapat menyebabkan berbagai efek seperti:
- Gangguan mental: Halusinasi, paranoia, cemas, dan gangguan psikologis lainnya.
- Gangguan kognitif: Menurunnya daya ingat, konsentrasi, dan kesulitan belajar.
- Gangguan pernapasan: Iritasi paru-paru, batuk, dan peningkatan risiko infeksi.
- Gangguan jantung: Denyut jantung meningkat, peningkatan tekanan darah, dan risiko serangan jantung.
- Gangguan kesehatan mental jangka panjang: Penggunaan ganja secara rutin dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti skizofrenia pada individu yang rentan.
Dampak Sosial Penyalahgunaan Narkoba
Selain bahaya kesehatan, penyalahgunaan narkoba juga berdampak buruk secara sosial. Pengguna narkoba dapat mengalami gangguan fungsi sosial, seperti bermasalah dengan keluarga, teman, dan pekerjaan.
Selain itu, penyalahgunaan narkoba juga berkaitan dengan peningkatan tindak kriminalitas. Untuk membeli narkoba, pengguna terkadang terpaksa melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
Pencegahan Narkoba
Menyadari bahaya narkoba, penting dilakukan upaya pencegahan, khususnya pada generasi muda. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Pendidikan dan Penyuluhan: Memberikan edukasi kepada remaja tentang bahaya narkoba secara berkelanjutan dan dengan bahasa yang mudah dimengerti.
- Peran Keluarga: Orangtua perlu membangun komunikasi yang baik dengan anak agar mereka merasa nyaman bercerita tentang permasalahan yang dihadapi.
- Kegiatan Positif: Mendorong remaja untuk terlibat dalam kegiatan positif seperti olahraga, seni, atau kegiatan kemasyarakatan. Ini dapat membantu mereka menyalurkan energi secara positif dan terhindar dari pergaulan yang negatif.
- Pengawasan dan Pendampingan: Orangtua dan guru perlu melakukan pengawasan dan pendampingan kepada anak didik secara wajar.
Kasus Chandrika Chika menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap modus baru penyalahgunaan narkoba. Mari bersama-sama menggempur narkoba dan menjaga generasi muda dari bahaya tersebut.