Berita Seputar Indonesia – Denny Sumargo Kunjungi Rumah Farhat Abbas Jawab Tantangan!
Perseteruan tak terduga antara aktor Denny Sumargo dan pengacara Farhat Abbas sempat menghebohkan publik. Berawal dari peran mereka dalam kasus donasi untuk Agus Salim, korban penyiraman air keras yang menyebabkan kebutaan, konflik ini semakin memanas setelah Farhat Abbas mengomentari keterlibatan Denny dalam pengumpulan dana untuk pengobatan Agus.
Polemik ini semakin bergulir ketika Farhat Abbas menyinggung nama Denny Sumargo di media sosial, yang memicu reaksi Denny dengan menulis kata “tae”—yang menurutnya adalah istilah Korea untuk “hebat”. Namun, komentar tersebut malah membuat Farhat Abbas tersinggung dan berujung pada ancaman fisik: ia mengaku siap “menghajar” Denny.
Istri Denny, Ci Oliv, Tetap Mendukung Keputusan Suami
Menanggapi ancaman tersebut, Denny Sumargo tidak tinggal diam. Tanpa ragu, ia mendatangi rumah Farhat Abbas, siap menghadapi apa pun yang akan terjadi. Namun, meskipun situasi semakin memanas, istri Denny, Olivia Allan alias Ci Oliv, justru memberikan dukungan penuh terhadap keputusan suaminya.
Dalam sebuah wawancara singkat di mobil usai pertemuan, Denny mengungkapkan bahwa Ci Oliv tidak keberatan dengan keputusan suaminya untuk menemui Farhat. Bahkan, Ci Oliv memberi restu, dengan mengatakan bahwa “kalau berantem buat bela kebenaran antara lelaki, ya enggak ada masalah. Yang penting satu lawan satu.” Ini menunjukkan bahwa Ci Oliv menghargai niat suaminya untuk menyelesaikan masalah secara langsung, dengan cara yang adil.
Baca Juga : Adhisty Zara: Tangisan Tak Terduga Hingga Konsultasi Psikiater
Denny Sumargo Kunjungi Rumah Farhat Abbas Jawab Tantangan!
Perdebatan Panas yang Berujung Damai
Sesampainya di rumah Farhat Abbas, Denny sempat terlibat adu argumen dengan seorang pria yang menghalangi kedatangannya. Namun, setelah beberapa saat, Denny akhirnya di izinkan untuk masuk dan bertemu langsung dengan Farhat. Tak hanya itu, Denny juga di perbolehkan untuk membawa kamera dan merekam pertemuan tersebut, yang akhirnya tersebar luas di media sosial.
Dalam pertemuan itu, Denny menjelaskan bahwa ia tidak setuju dengan cara Farhat menyeret namanya dalam polemik donasi antara Pratiwi Noviyanthi (Novi) dan Agus. “Kamu ngomong seolah saya mau membela kiri dan kanan. Boleh dong saya tidak setuju, terus kamu keluarin kalimat mau hajar saya. Kalau orang Makasar di bilang mau hajar, pasti dia samperin,” ujar Denny dengan tegas.
Sementara itu, Farhat Abbas juga tidak tinggal diam. Ia merasa tersinggung dengan komentar Denny dan menganggap kata “tae” sebagai penghinaan. “Saya juga orang Bugis. Di bilang ta* ya emosi,” jawab Farhat, yang juga merasa perlu memberi tanggapan keras terhadap tuduhan Denny.
Namun, meski ketegangan sempat memuncak, Denny menyatakan bahwa ia tidak berniat memperpanjang masalah ini. “Saya datang untuk klarifikasi, saya fair kok. Gue bukan orang yang suka main kekerasan. Tapi kalau gue di tantang, ya pasti gue samperin,” tambah Denny, menunjukkan sikap terbuka untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih dewasa dan damai.
Klarifikasi dan Penutupan Isu
Setelah pertemuan yang cukup emosional itu, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk mengakhiri perseteruan mereka. Denny menyatakan, “Ya sudah, kalau begitu saya pamit pulang. Per hari ini saya anggap tidak ada masalah. Saya tidak akan perpanjang, silakan pegang kata-kata saya. Gue hari ini datang langsung buat klarifikasi.”
Denny juga menegaskan bahwa meskipun ia siap untuk menerima konsekuensi apapun jika memang harus di hajar, ia tidak akan menuntut Farhat Abbas. “Tapi kalau gue di tantang siri na pacce (terluka kehormatan), ya gue harus datang,” ungkap Denny, mengakhiri pembicaraan.
Latar Belakang Konflik: Donasi dan Tuduhan Pencemaran Nama Baik
Kisruh ini bermula dari Denny Sumargo yang bertindak sebagai penghubung untuk menyalurkan donasi dari seorang YouTuber ternama, Pratiwi Noviyanthi alias Novi, kepada Agus Salim. Namun, setelah donasi yang terkumpul lebih dari Rp1 miliar, Novi kemudian membuat vlog yang menegur keluarga Agus atas dugaan penyalahgunaan dana tersebut. Ini memicu polemik yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Farhat Abbas yang bertindak sebagai pengacara Agus.
Dalam prosesnya, Farhat mengkritik Denny dan Novi, serta beberapa figur publik lain yang turut mengomentari kasus tersebut, seperti Jhon LBF dan Pablo Benua. Tudingan pencemaran nama baik pun mengemuka, dan masalah ini berkembang menjadi sengketa hukum dan sosial yang melibatkan banyak pihak.
Namun, dengan adanya pertemuan yang berakhir damai antara Denny dan Farhat, diharapkan ketegangan ini bisa mereda dan tidak lagi berkembang menjadi konflik yang lebih besar.
Sumber : Liputan 6