
Berita Seputar Indonesia – Cinta Laura Suarakan Krisis Ekologis di Raja Ampat: “Bukan Kemajuan, Tapi Luka untuk Alam dan Budaya”
Artis multitalenta Cinta Laura kembali menjadi sorotan, bukan karena peran layar lebarnya. Tetapi karena keberaniannya menyuarakan isu lingkungan yang mendesak. Lewat unggahan video di akun Instagram pribadinya pada 8 Juni 2025. Cinta mengecam aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat—sebuah wilayah yang di sebutnya sebagai “surga terakhir dunia.”
“Raja Ampat adalah karunia dari Tuhan. Lautnya jernih, hutannya lebat, dan biodiversitasnya luar biasa. Tapi sekarang, kawasan ini di ancam oleh tambang yang merobek hutan, mencemari air, dan mencekik terumbu karang. Semua demi nikel untuk mobil listrik,” tegas Cinta dengan nada prihatin.
Bagi Cinta, eksploitasi tambang bukan hanya merusak alam. Tapi juga mengganggu keseimbangan sosial dan budaya masyarakat adat yang hidup berdampingan dengan alam sejak lama. Ia menyinggung penderitaan warga lokal yang mulai kehilangan akses terhadap air bersih. Tangkapan laut, hingga keharmonisan spiritual dengan tanah leluhur mereka.
Baca Juga : Bunga Reyza Musisi yang Bikin TikTok Ramai dengan Istilah Unik Seperti “Mingse” dan “Dongblang”
Cinta Laura Suarakan Krisis Ekologis di Raja Ampat
“Katanya ini demi kemajuan. Tapi kemajuan untuk siapa? Coba tanyakan pada mama-mama Papua yang kesulitan memandikan anaknya karena air tercemar. Tanyakan pada nelayan yang pulang tanpa hasil. Ini bukan sekadar logam, ini soal nyawa dan masa depan,” ucapnya dalam video emosional tersebut.
Tak hanya berhenti pada kerusakan fisik, Cinta juga menyoroti fenomena moral disengagement. Sikap membenarkan kerusakan demi dalih kemajuan ekonomi atau nasionalisme. “Kita mulai berdalih: ‘Ini cuma pulau kecil’, ‘Negara lain juga tambang kok.’ Tapi dari sanalah keserakahan tumbuh pelan-pelan,” ujarnya, menyadarkan publik akan bahaya pembiaran yang sistematis.
Dalam pesannya, Cinta juga menyinggung hutan-hutan sakral yang di ratakan, memutus ikatan suci antara manusia dan alam. Ia mengajak publik untuk tidak tinggal diam. Mengingat bahwa suara masyarakat bisa menjadi kekuatan besar untuk menyelamatkan alam yang tersisa.
Dengan sikap vokalnya, Cinta Laura menambah daftar tokoh publik yang ikut memperjuangkan #SaveRajaAmpat. Seruannya bukan sekadar kritik, tetapi panggilan moral agar kita tak menukar keindahan dan warisan alam Indonesia demi keuntungan sesaat.
Sumber : Liputan6