Berita Seputar Indonesia – Aura Kasih Ikhlas Tak Dapat Nafkah Anak dari Mantan Suami, Enam Tahun Jalani Peran Single Parent
Aura Kasih kembali berbagi cerita tentang perjalanan hidupnya sebagai orang tua tunggal setelah resmi bercerai dari Eryck Amaral. Sudah enam tahun ia membesarkan sang putri seorang diri, tanpa kehadiran sosok ayah maupun dukungan finansial dari mantan suaminya.
Aura tidak menampik bahwa sejak perceraian mereka, komunikasi antara dirinya dan Eryck nyaris berhenti total. “Saya udah nggak ngobrol, Mas,” ujarnya tegas saat di temui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2025).
Enam Tahun Menjalani Peran Ganda
Bagi Aura, menjalani peran sebagai ayah sekaligus ibu bukan sesuatu yang mudah. Meski begitu, ia sudah terbiasa menghadapi situasi tersebut sejak anaknya masih berusia delapan bulan.
“Gampang-gampang susah, sih. Tapi ya harus di jalanin. Dari dia umur delapan bulan, aku udah sendiri,” tuturnya.
Walau harus mengurus banyak hal seorang diri, Aura tetap menjalani perannya dengan penuh ketenangan. Ia merasa keadaan ini sudah menjadi bagian dari ritme hidupnya selama bertahun-tahun.
Baca Juga : Westlife Bakal Konser dengan Orkestra di Jakarta 10 Februari 2026, Cek Harga Tiketnya!
Aura Kasih Ikhlas Tak Dapat Nafkah Anak dari Mantan Suami, Enam Tahun Jalani Peran Single Parent
Tidak Menuntut Nafkah
Ketika di tanya mengenai tanggung jawab finansial dari mantan suaminya, Aura memilih bersikap santai. Ia menegaskan tidak pernah meminta nafkah dan tidak ingin mempermasalahkannya.
“Nafkah? Ya kebetulan saya ada rezeki lebih, jadi semuanya bisa di cukupi,” ungkap Aura.
Ia menambahkan bahwa selama dirinya masih mampu bekerja. Ia tidak akan menuntut sesuatu yang seharusnya datang dengan kesadaran dari pihak ayah. “Saya nggak minta, dia nggak ngasih, dan saya juga tidak mempertanyakan,” jelasnya.
Tentang Hubungan Anak dan Ayah
Meski hubungan pribadi dengan Eryck sudah berhenti. Aura tidak menutup kesempatan bagi putrinya untuk tetap berkomunikasi dengan ayah kandungnya. Namun intensitasnya sangat minim.
“Kadang-kadang lewat keluarga. Kadang-kadang banget,” katanya.
Memilih Realistis dan Fokus pada Kebahagiaan Anak
Aura menyadari bahwa nafkah memang kewajiban seorang ayah. Namun ia juga memahami bahwa kewajiban tersebut tidak selalu berjalan ideal.
“Kewajiban itu harusnya ada, tapi balik lagi ke kesediaannya. Kita kan nggak tahu,” ujarnya.
Daripada menghabiskan energi untuk memikirkan hal yang tidak pasti. Aura memilih melangkah maju dan fokus membangun kehidupan yang membahagiakan bagi sang anak. Ia menegaskan bahwa selama masih mampu berdiri sendiri, ia akan terus melakukannya dengan ikhlas.
Sumber : Liputan 6





