Berita Seputar Indonesia – Amanda Manopo Percaya Mitos Parfum: Tak Ingin Pertemanan Berakhir
Apakah Anda pernah mendengar mitos bahwa memberikan parfum sebagai hadiah dapat menyebabkan hubungan berakhir? Mitos ini ternyata di percaya oleh banyak orang, termasuk artis terkenal Amanda Manopo. Dalam sebuah wawancara di kawasan Cilandak, Amanda mengungkapkan keyakinannya terhadap mitos tersebut dan mengaku enggan memberikan parfum sebagai kado, terutama untuk teman-temannya.
Menurut Amanda, mitos ini pertama kali di sampaikan oleh sang ibu. Ibunya pernah mengingatkan bahwa memberikan parfum sebagai hadiah bisa berujung pada berakhirnya hubungan, baik itu pertemanan maupun hubungan lainnya. “Dulu mama pernah bilang kalau kasih parfum, parfum itu habis, pertemanannya juga akan habis,” jelas Amanda. Karena percayanya pada mitos ini, Amanda mengaku tidak pernah membelikan parfum untuk temannya. Bahkan, jika ia menerima kado berupa parfum, Amanda lebih memilih untuk memberikan uang sebagai hadiah pengganti.
“Kalau beliin orang-orang memang enggak. Dulu mama pernah bilang kalau kasih parfum, parfum itu habis, pertemanannya juga akan habis,” tambahnya. Meski begitu, hingga saat ini Amanda belum pernah menerima parfum sebagai hadiah dari teman-temannya. Hal ini karena dia sudah memberi tahu mereka tentang mitos tersebut sejak awal. “Kalo pengalaman sih nggak, tapi ya kalau bisa. Karena sudah dari awal di kasih tau begitu, ya kasih duit,” imbuh Amanda.
Baca Juga : Isa Zega Umrah Pakai Hijab, Di laporkan ke Polisi
Amanda Manopo Percaya Mitos Parfum: Tak Ingin Pertemanan Berakhir
Meskipun terkesan sebagai mitos yang tidak berdasar, Amanda mengaku percaya bahwa parfum memiliki kekuatan tertentu dalam membentuk identitas seseorang. Ia menambahkan bahwa dalam memilih parfum, ia sangat memperhatikan mood yang sedang di rasakannya. Setiap aroma parfum yang digunakan Amanda disesuaikan dengan aktivitas yang akan di jalaninya. “Selera parfum tergantung mood sih. Kalau misal pagi saya lebih suka fruity dan fresh, kalau malam atau event lebih bold, jadi lebih kecium sama orang-orang,” ungkapnya. Hal ini menunjukkan bahwa bagi Amanda, parfum bukan hanya soal wangi, tetapi juga soal bagaimana ia ingin merasa dan di terima dalam suasana tertentu.
Amanda juga percaya bahwa parfum yang di gunakan secara rutin dapat menjadi ciri khas atau identitas bagi penggunanya. Bagi Amanda, memilih parfum bukan hanya tentang mencari aroma yang sedap, tetapi juga memiliki kenangan dan makna tersendiri. Ia bahkan selalu membeli parfum yang di gunakan oleh orang tuanya, baik ayahnya yang masih hidup maupun ibunya yang sudah meninggal. “Papah saya selalu pakai parfum ini, jadi kalau saya ketemu papah, saya ingin parfum yang papah saya pakai. Terus yang kedua parfum mamah saya, almarhumah. Mamah saya yang di mana kalau udah habis pasti saya selalu beli lagi,” cerita Amanda.
Bagi Amanda, parfum lebih dari sekadar pewangi tubuh. Ia melihat parfum sebagai simbol kenangan dan identitas yang terus hidup dalam kesehariannya. Mitos parfum yang di percaya oleh ibunya kini menjadi bagian dari keyakinannya, yang pada akhirnya juga membentuk cara pandangnya tentang pertemanan dan hubungan antar manusia. Dengan memilih parfum yang tepat, Amanda percaya bahwa aroma yang di hasilkan tidak hanya menambah percaya diri, tetapi juga bisa menjadi tanda dari siapa diri kita dan hubungan kita dengan orang lain.
Dengan segala keyakinan dan cerita yang mengelilinginya, Amanda Manopo menunjukkan bahwa parfum lebih dari sekadar hadiah atau barang konsumsi. Ia menjadi bagian dari hidup, identitas, dan bahkan kenangan yang tak terlupakan.
Sumber : Liputan 6