Berita Seputar Indonesia – Once Mekel Hingga Kaka Slank Hadiri Festival Gema, Akui Musik Identitas Emosional Indonesia
Jakarta Sejumlah musisi kondang Tanah Air bergabung dalam Festival Kebangsaan Gema Kampus di Medan, pada 7 dan 8 November 2025. Once Mekel, Novita Bachmid, Kaka Slank, hingga Alffy Rev menghangatkan panggung festival tersebut.
Gema Kampus di gagas Universitas Sumatra Utara (USU) bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), dengan dukungan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) juga Universitas Prima Indonesia (Unpri).
Festival yang di gelar di USU dan Unpri ini platform nasional yang mempertemukan akademisi, peneliti, musisi, seniman, mahasiswa, dan generasi muda dalam ekosistem kreatif yang menggabungkan ide, inovasi, karya artistik, riset akademik, serta narasi kebangsaan.
Once Mekel menyebut musik adalah memori kolektif yang membentuk rasa “kita” sebagai bangsa. “Musik adalah identitas emosional Indonesia, ia membentuk rasa kita sebagai bangsa,” kata pelantun “Anggun” dan “Simfoni Yang Indah.”
Sound Design
Kaka Slank menambahkan, kekuatan Indonesia tak berasal dari keseragaman, tapi solidaritas bersama. “Indonesia kuat bukan karena kita sama, tapi karena kita saling jaga,” Kaka Slank menjelaskan. Alffy Rev membenarkan seraya menggarisbawahi fungsi sound design.
“Bahwa sound design bisa jadi medium ideologi dan frekuensi nada dapat menjadi strategi kultural untuk membangkitkan kebanggaan nasional generasi di gital. Sound design adalah statecraft. Audio bisa mengubah sense of pride anak bangsa,” beri tahu Alffy Rev.
Practice of Nationhood
Lewat pernyataan tertulis yang di terima Showbiz Liputan6.com, Senin (10/11/2025), Gema Kampus mencapai puncak lewat Konser “Musik Perajut Jiwa” di Lapangan Mini Stadion USU bersama talenta regional D’Lanun, Alffy Rev, Once Mekel, dan Shanna Shannon.
Selain itu, ada Novia Bachmid, Ki Ageng Ganjur, Dwiki Dharmawan, dan Slank. Konser di tutup narasi kebangsaan yang di sampaikan Dr. Ngatawi Al Zastrouw. Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si menyambut hangat Festival Kebangsaan Gema Kampus.
“USU memandang kebangsaan bukan slogan, tetapi practice of nationhood—di lakukan melalui karya, kreativitas, inovasi, dan keberanian meng-explore. Festival ini bukti bahwa kampus bukan menunggu tren, tetapi menciptakan landscape,” Muryanto mengulas.
Memaknai Indonesia
Sementara itu, Ketua MRPTNI, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST, MT menegaskan generasi kampus bukan konsumen identitas, tapi subjek produksi nilai-nilai kebangsaan. Generasi ini tidak hanya membaca masa lalu melainkan lebih dari itu.
“Generasi ini memaknai Indonesia sebagai ruang yang sedang di bentuk dan di tulis setiap hari. Musik, inovasi, dan riset adalah bahasa yang mereka pakai untuk menafsir bangsa. MRPTNI ingin memastikan energi itu terkawal dan bertumbuh,” pungkas Eduart.
Sumber : Liputan6





