
Berita Seputar Indonesia – Erupsi Gunung Semeru Kembali Mengguncang pada Senin Pagi, 7 April 2025
Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur (Jatim), meletus kembali pada Senin pagi, 7 April 2025 . Erupsi tersebut mengeluarkan kolom abu setinggi 800 meter di atas puncak Semeru (Mahameru). Yang menjadikannya salah satu peristiwa vulkanik yang signifikan di Indonesia pada tahun 2025.
Erupsi Dimulai Pukul 05.41 WIB
Menurut laporan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru , Mukdas Sofian. Letusan terjadi pada pukul 05.41 WIB dengan tinggi kolom letusan 800 meter di atas puncak atau setara dengan ketinggian 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl) . Kolom abu yang di keluarkan berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, yang teramati mengarah ke utara. Letusan ini tercatat pada seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 170 detik .
Erupsi Sebelumnya Juga Terjadi Pada Dini Hari
Tak hanya itu, letusan pertama terjadi sebelumnya pada pukul 00.23 WIB. Dengan kolom abu setinggi 600 meter di atas puncak Semeru (sekitar 4.276 mdpl ). Seperti letusan pagi tadi, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, mengarah ke utara dengan intensitas yang sama. Erupsi ini tercatat dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 171 detik.
Selama 24 jam terakhir, Gunung Semeru telah mengalami 57 kali gempa letusan. Dua gempa guguran, 12 gempa embusan, lima gempa harmonik, dan tiga gempa tektonik jauh. Aktivitas vulkanik ini menunjukkan bahwa Gunung Semeru masih dalam status waspada.
Baca Juga : Natasha Wilona Ungkap Perspekti Sinetron “Ketika Cinta Memanggilmu”
Rekomendasi Mitigasi dari PVMBG
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting terkait status waspada. Yang di berikan kepada Gunung Semeru:
- Aktivitas di sektor tenggara , terutama di sepanjang Besuk Kobokan , dilarang hingga jarak 8 kilometer dari puncak . Area ini berisiko terlanda awan panas dan aliran lahar .
- Di luar jarak tersebut, aktivitas dilarang pada jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan. Karena dapat terlanda luasnya awan panas dan lahar yang bisa menjangkau hingga 13 kilometer dari puncak Semeru.
- Radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru juga harus dihindari, karena rawan terhadap lontaran batu pijar yang berbahaya.
Waspadai Potensi Bahaya Lainnya
Selain itu, masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi bahaya lain yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik Semeru, antara lain:
- Awan panas yang dapat meluncur ke arah sungai-sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat .
- Guguran lava dan lahar hujan yang berpotensi terjadi di sepanjang aliran sungai di daerah sekitar. Serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.
Rekor Erupsi Semeru pada 6 April 2025
Sebelumnya, pada tanggal 6 April 2025 , Gunung Semeru juga mengalami erupsi yang signifikan. Erupsi pertama terjadi pada pukul 07.43 WIB dengan tinggi kolom letusan 600 meter di atas puncak (sekitar 4.276 mdpl ). Ikuti dengan dua erupsi lainnya pada dini hari dengan kolom abu setinggi 500 meter . Kolom abu pada erupsi-erupsi ini juga mengarah ke utara dengan intensitas tebal.
Pada periode tersebut, PVMBG juga memberikan rekomendasi serupa untuk menghindari aktivitas di sekitar Gunung Semeru. Mengingat potensi bahaya yang dapat di timbulkan oleh letusan.
Dengan tingginya aktivitas vulkanik yang terjadi, terutama sejak April 2025. Masyarakat di sekitar Gunung Semeru diminta untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pihak yang berwenang demi keselamatan bersama. Erupsi ini juga mengingatkan kita akan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam di Indonesia. Khususnya terkait dengan gunung-gunung berapi aktif.
Sumber : Liputan 6